NAMA: FRANS SETIAWAN
NPM: 12110871
KELAS:3KA28
Siang
hari saat saya sedang dalam perjalanan pulang dari kampus saya mendengar suara
adzan dzuhur dan saya langsung pergi ke masjid tersebut yaitu masjid al-manar
di perumahan wisma asri yang jaraknya tidak jauh dari rumah saya, lalu saya
solat disana dan setelah saya solat saya santai sebentar sambil beristirahat
sebentar di majid tersebut. Setelah kira – kira 1 jam kemudian saya melihat seorang
pria bapak - bapak yang kira – kira berumur 42 tahunan sedang menggulung karpet
masjid dan menyapu serta mengepel ruangan masjid. Setelah sekitar 45 menit saya
melihat bapak- bapak itu membersihkan masjid dan bapak - bapak itu beristirahat
saya langsung menghampiri bapak - bapak itu dan mengobrol sebentar. Ternyata bapak
– bapak itu bernama pak Sugeng dari mojekerto datang ke bekasi untuk mengadu
nasib, di bekasi tetapi setelah 5 bulan di bekasi pak Sugeng tidak mendapat
pekerjaan dengan bermodal ijazah SMP saja sedangkan uang kontrakannya bayarnya
nunggak, padahal dia mengontak di kontrakan yang luasnya hanya 2.5X6 meter. Selama
5 bulan itu dia hanya bekerja sebagai pesuruh penduduk setempat seperti
membetulkan loteng rumah bocor, tukang kuli bangunan, tukang membetulkan
listrik dan penghasilannya tidak tetap. Saat pak sugeng sedang tidak ada
pekerjaan setiap hari pekerjaannya hanya di masjid untuk mengumandangkan suara
adzan saja sambil solat dah bedoa di masjid berharap kehidupannya lebih baik
dari sebelumnya karena dulu sabelum dia ke bekasi dia itu mantan nara pidana di
mojekerto karena ketauan maling motor dan di penjara, selama di penjara dia
tidak pernah ada yang menjenguk bahkan istrinya sendiri tidak pernah menjenguk
pak sugeng. Setelah dia keluar dari penjara pak sugeng pun pulang ke rumahnya
tetapi dia sudah tidak di terima oleh istrinya di karenakan malu oleh tetangga
karena sifatnya pak sugeng yang kasar dan mabuk mabukan, lalu dia mengambil
ijazahnya dan di beri uang oleh istrinya 400rb untuk pergi dari rumahnya ke
bekasi. Maka dari itu dia sangat menyesal dengan perbuatannya dan selalu berdoa
agar kehidupannya lebih baik dari sebelumnya. saat setelah solat maghrib pak
sugeng di ajak ngobrol oleh pak indra salah satu pengurus masjid, beliau
mengajak pak sugeng untuk menjadi merbot masjid al-manar, alas an pak indra
mengajak pak sugeng menjadi merbot karena pak indra selalu mendengar suara adzan
pak sugeng dan mengetahui bahwa pak sugeng tidak mempunyai pekerjaan tetap maka
dari itu pak indra mengajak pak sugeng untuk menjadi merbot masjid al-manar. Lalu
pak sugeng menerimanya dengan senang hati karena dia tidak punya pekerjaan tetap,
setelah solat isya pak indra mengajak para pengurus masjid berkumpul untuk memberi
tau kepada para pengurus masjid bahwa pak indra punya pendapat untuk mengajak
pak sugeng menjadi merbot masjid al-manar dan para pengurus masjid setuju atas
pendapat pak indra di karenakan masjid al-manar tidak ada yang membersihkannya
setiap harinya kecuali hari minggu dan juga para pengurus masjid sudah mengenal
pak sugeng sangat dekat. Lalu pak sugeng di terima manjadi merbot al-manar ,
setelah itu pak sugeng di beri tempat tinggal di masjid al-manar di bagian
belakang masjid al-manar. Gaji pak sugeng sebulan hanya 400rb dan dia bisa mencicil
tunggakan kontrakannya dan dia mensyukuri pendapatannya meski tidak banyak,
untuk makan kesehariannya pak sugeng
kadang dapet dari para pengurus masjid, uang gaji pak sugeng di ambil
dari uang kas masjid. Meski pak sugeng sekarang berprofesi sebagai merbot
tetapi pak sugeng terkadang jika ada warga yang membutuhkan bantuannya maka dia
membantunya dan terkadang dia di kasih uang tips dari warga yang memanggilnya
tetapi pekerjaan itu di kerjakan jika pekerjaan di masjid sudah selesai. Sungguh
pekerjaan yang sangat mulia buat saya meski gaji yang di dapat olehnya kecil tetapi
pahala yang di dapatnya sungguhlah besar karena perannya yang dia kerjakan di
masjid.
(Badegos
Ronggas)